Diary of YD's

Wedding Review

Irit Budget.. Nikah Tamasya Aja Yuk..

1 comment

Berencana membuat pesta pernikahaan yang indah dan berkesan sesuai dengan impian..
Namun, ketika survei dan semua hal terasa begitu mahal..

Memang ada banyak sekali orang yang mengalokasikan dana besar untuk resepsi pernikahan-nya.
Bahkan, salah satu teman aku ada yang cerita kalau saudaranya pun ada yang sampai terlilit hutang untuk membiayai pesta pernikahan. Memang sih, nga salah juga kalau pesta pernikahan dibuat mewah, megah dan sangat special. Karena pernikahan benar-benar hari yang bersejarah dan sekali seumur hidup (semua berharap demikian..)

Namun semakin ke sini, kamu menyadari ga sih? Banyak pasangan muda yang lebih memilih menikah tamasya atau travel wedding..?? Jujur aku salah satunya, sejak kuliah aku berfikir untuk menikah tamasya saja nanti, ga mau repot, dan sayang uangnya..hahaha 

Tapi semakin aku dewasa, aku menyadari tidak semua yang kita inginkan akan berjalan sesuai dengan apa yang kita mau. Apalagi pernikahaan itu menggabungkan 2 keluarga yang amat berbeda dari sudut pandang, karakter, hingga hal-hal lainnya. 

Di tahun 2008, menikah tamasya mulai menjadi tren. (tepat saat aku baru masuk kuliah..)
Konsep menikah tamasya atau travel wedding umumnya diadakan di lokasi pantai atau alam. Pasangan yang hobi dengan lingkungan, alam, pantai.. Panorama wisata ini menjadi pilihan sangat tepat setelah kedua pengantin menikah dan bisa langsung berbulan madu ke tempat yang diinginkan.

Lalu apa sih kelebihan dari menikahh tamasya ini?
Sudah pasti pernikahan simple dan di hadiri keluarga inti dari kedua belah pihak termasuk saudara terdekat. Jadi Capeng dan tim nga perlu pusing mengurus tamu, karena sedikitnya jumlah tamu..
Capeng ga perlu mengeluarkan budget terlalu banyak.

Bagi Capeng yang memiliki jiwa traveler, alternatif nikah tamasya ini dapat menjadi pertimbangan. Namun sebelum memutuskan untuk nikah tamasya, ada baiknya kamu memikirkan beberapa hal lainnya, seperti :
  1. Lokasi/ Tempat, semisal ingin di dalam negeri bisa memilih Bali atau kalau di luar negeri bisa ke Singapore or Thailand. Kamu bisa mulai searching.. ^.^
  2. Pakaian, simple aja ga usah terlalu wah. Gaun bisa atau kalau mau kebaya juga oke.. Jangan lupa sekalian foto-foto #narsis-narsis.
  3. Informasikan kepada teman yang tidak diundang, meskipun mereka tidak kamu undang perlu dikirimkan informasi kalau kamu akan menikah. Ini dia nih, kelemahan untuk model nikah tamasya. Karena akan mengecewakan kerabat ataupun teman terdekat yang tidak diundang. alternatif yang dapat kamu lakukan adalah tetap mengirimkan undangan dan beri catatan kaki bahwa tidak untuk dihadiri. Untuk mengobati kekecewaan tersebut, dapat kamu sertakan suvenir untuk menyenangkan hati kerabat dan sahabat mu.. ^.^
  4. Tempat Makan, karena akan dihadiri kedua keluarga inti dan makan bareng. Reservasi tempat jauh-jauh hari dan jarak jangan jauh dari penginapan. Dipikirkan juga apakah tempat makan cukup untuk menampung tamu undangan?
Di Indonesia sendiri, sudah banyak kok yang melakukan nikah tamasya, dan tidak hanya anak muda saja, bahkan orang tua pun lebih memilih alternatif ini. Ada yang berpandangan ga mau repot mengurus ini itu, ada lagi yang lebih memilih untuk investasi saja, dan banyak hal alasan lainnya.
Bagaimana dengan kamu? Apa alasan mu?

Mungkin pernikahan aku semi tamasya..hahhaa
Seperti pernikahan tamasya lainnya..

Pertama, akan dilakukan pernikahaan secara agama.
Kedua, dilanjutkan dengan makan malam dengan keluarga terdekat dan sahabat dekat saja. Acara dilakukan di restoran yang sudah di sewa khusus.
Ketiga, setelah makan malam selesai. ke esokan harinya pengantin bisa pergi untuk berbulan madu/ tamasya.

Karena tidak ada pesta atau resepsi pernikahan, pengantin perlu membuat pengumuman kalau sudah menikah, sah secara agama dan negara. Pengumuman dapat lewat sosmed (FB, Instagram, Twitter, etc), bisa dengan foto pernikahan atau ketika menikah agama.

Namun di era sosial media seperti saat ini, pengumuman dapat dilakukan di berbagai sosial media atau email. Isi pengumuman bisa berupa foto mempelai, dipercantik dengan kalimat romantis dan dipermanis dengan desain tertentu.


Walau praktis dan tidak memakan biaya besar, tantangan terbesar dari menikah tamasya justru sering datang dari orang tua mempelai sendiri. Biasanya mereka ingin pesta yang sesuai dengan adat, mengundang banyak tamu, dan kadang gengsi menjadi hal yang membuat calon pengantin sulit mendapat izin menikah tamasya. Belum lagi anggapan negatif masyarakat Indonesia, menikah tanpa pesta sering dianggap menyembunyikan sesuatu, hamil di luar nikah misalnya.


Karena itu, bagi pasangan yang berencana menikah tamasya, hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta izin orang tua. Jika mereka setuju, it's good for you. Kalaupun tidak, katakan alasan Anda mengapa lebih memilih menikah tamasya, utarakan juga berapa tabungan yang Anda miliki dan keinginan Anda serta pasangan untuk menggunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.

Banyak juga pasangan yang menikah tamasya agar orang tuanya tidak sampai berhutang sana sini demi pernikahan yang terlalu mewah. Utarakan juga hal itu jika memang Anda mengkhawatirkan munculnya hutang setelah menikah.

Ingat! Menikah tidak hanya tentang Anda dan pasangan, tetapi juga restu orang tua. Semoga pernikahan Anda lancar dan berbahagia...

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar: